Kamu mungkin tidak rela kalau dibilang hewan peliharaan yang kita sayangi itu ternyata bisa membawa penyakit. Meskipun kemungkinannya kecil, tak ada salahnya ‘kan kamu selalu berhati-hati dengan cara selalu menjaga kebersihan dan rutin check up ke dokter hewan. Apa saja sih penyakitnya dan bagaimana mengantisipasinya? Yuk baca tips berikut!
1. Toksoplasmosis
Mungkin ini penyakit paling “terkenal” di masyarakat yang selalu dikambinghitamkan kepada kucing. Terutama bagi wanita hamil atau ingin hamil, pasti disuruh jauh-jauh dari kucing karena takut terkena tokso. Padahal, penyebab tokso bisa dari mana saja, misalnya makan makanan tidak matang. Toksoplasmosis sendiri adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh tanah, air atau daging yang terkontaminasi. Meskipun terinfeksi, kucing dan manusia dalam keadaan sehat tidak akan menunjukkan gejala apa-apa. Namun, wanita hamil atau mereka yang sedang mengalami penurunan imunitas bisa jadi terkena komplikasi kesehatan. Untuk menghindarinya, pastikan mengenakan sarung tangan ketika membersihkan kotoran kucing. Untuk wanita hamil akan lebih baik untuk memberikan tugas ini pada orang lain.
2. Hookworm
Hookworm pada anjing dan kucing adalah cacing kecil yang bisa menyebar melalui kontak dengan tanah atau pasir yang terkontaminasi. Hewan peliharaan kamu bisa terinfeksi hookworm dengan tanpa sengaja menelan parasit tersebut atau dari susu induknya. Infeksi ini bisa mengakibatkan anjing atau kucing kamu mengalami anemia, diare dan penurunan berat badan. Manusia bisa terkena parasit ini ketika berjalan dengan kaki telanjang atau duduk di tanah yang terkontaminasi kotoran dari hewan yang terinfeksi. Larva hookworm akan memasuki lapisan teratas kulit dan mengakibatkan gatal. Kamu bisa melihat garis merah di bawah kulit yang berarti larva itu sudah bermigrasi. Hindari bertelanjang kaki di tanah dan minimalisir kontak dengan kotoran hewan, juga cepat bawa ke dokter hewan jika anjing atau kucingmu mengalami gejala di atas.
3. Ringworm
Ringworm memang bukan penyakit yang berbahaya, tapi cukup mengganggu karena gatal. Ringworm terjadi karena jamur yang menginfeksi kulit, rambut dan kuku pada hewan dan sangat mudah menular pada manusia. Bentuknya bulat, merah dan biasanya terdapat ruam. Jika hewan peliharaanmu memiliki ringworm kamu akan bisa melihatnya jelas karena bulu-bulu di sekitarnya akan rontok. Untuk menghindarinya, jaga kelembapan udara di rumahmu dan sehabis mandi pastikan bulunya dikeringkan sampai benar-benar kering karena jamur akan tumbuh subur di daerah lembap. Jika sudah terkena, olesi daerah yang terinfeksi dengan salep kulit seperti Ketoconazole yang bisa kamu dapatkan di apotek, petshop dan toko online dengan harga sekitar Rp 9.000.
4. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui air atau urin hewan yang terinfeksi. Kebanyakan orang tidak akan menunjukkan gejala apa-apa begitu terkena, tapi ada juga yang mengalami gejala seperti flu setelah 2-7 hari. Jika tidak dirawat, penyakit ini bisa mengarah ke masalah ginjal dan liver. Selalu hindari kontak langsung dengan urin hewan peliharaan kamu, juga hindari berjalan di genangan air sehabis hujan besar karena berisiko terdapat urin hewan-hewan jalanan.
5. Penyakit cakaran kucing
Kamu mungkin sudah terbiasa dicakar atau digigit si meong. Sudah dianggap tanda sayang. Paling ada luka cakaran atau bekas gigitan di tangan atau kaki kamu. Meskipun jarang terjadi, bekas luka itu bisa menjadi infeksi ringan karena sekitar 40% kucing membawa bakteri pada dirinya walaupun tidak terlihat sakit. Jika infeksinya semakin parah, kamu bisa mengalami demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan dan kelelahan. Luka kamu juga akan bengkak dan terasa sakit. Untuk menghindarinya, selalu basuh luka kamu dengan alkohol dan cari pertolongan medis jika mulai demam.
0 Response to "Lindungi Bayimu! Ini 5 Penyakit Yang Bisa Ditularkan Dari Kucing dan Anjing!"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.