Amnesia atau sering dikenal dengan hilang ingatan adalah suatu kondisi dimana seseorang kehilangan ingatan seperti informasi, pengalaman dan kenyataan. Bahkan orang-orang yang mengalami Amnesia terkadang tidak tahu menahu dengan namanya sendiri.
Amnesia bisa disebabkan oleh beberapa faktor, bisa karena kecelakaan seperti benturan keras di kepala ataupun karena pengaruh suatu obat. Belum ada obat yang mujarab untuk mengembalikan ingatan seseorang.
Kebanyakan kita melihat orang yang mengalami amnesia akan kembali ingatannya dengan sendirinya atau dengan bantuan orang-orang terdekat yang menceritakan kembali masa lalunya.
Seperti yang dialami oleh seorang pria Asal inggris bernama William. Ingatan tentang hidupnya 'berhenti' pada tanggal 14 Maret 2005 pukul 13.40, tepat setelah ia di suntik anestesi atau obat bius dan menjalani root canal treatment atau perawatan akar kanal pada gigi rutin.
Tak hanya itu, pria asal Inggris tersebut juga hanya memiliki ingatan baru selama 90 menit, selepas itu ingatannya akan kembali ke tahun 2005. Anehnya ketika diperiksa, otaknya tak mengalami kerusakan berarti.
Dokter yang menanganinya, Gerald Burgess dari University of Leicester kebingungan. "Tiap kali bangun tidur ia selalu meyakini bahwa dirinya masih bertugas di kemiliteran dan ditempatkan di luar negeri. Setiap hari ia mengira itu adalah hari di mana ia ada janji dengan dokter gigi," terang Dr Burgess dalam jurnal Neurocase.
Dr Burgess mengungkapkan bahwa gejala yang diperlihatkan William mirip dengan yang dialami pasien 'anterograde amnesia'. Amnesia satu ini terjadi akibat kerusakan pada bagian otak bernama bilateral hippocampal atau diencephalon yang menyebabkan rendahnya tingkat kesadaran (awareness), serta hilangnya ingatan secara cepat dan utuh.
Biasanya anterograde amnesia dipicu oleh kejadian atau trauma tertentu, sehingga pasien kehilangan kemampuan untuk menciptakan ingatan baru selepas kejadian, sedangkan ingatan jangka panjang sebelum kejadian masih ia ingat dengan baik.
William bisa mengingat masa kecilnya, pernikahannya dan anak-anaknya, namun ingatan itu hanya akan sampai pada tahun 2005. Setelah itu pria berusia 48 tahun tersebut hanya bisa mengingat memori baru tetapi tak lebih dari 90 menit saja.
Satu-satunya hal yang diduga Dr Burgess dapat memicu trauma pada William adalah kematian sang kakek di minggu yang sama saat ia kehilangan ingatan. "William memang dekat dengan sang kakek, tapi kami tak yakin kejadian ini dapat memicu stres yang cukup besar sehingga sanggup memicu kondisinya saat ini," terang Dr Burgess.
Apalagi karena mengenal William selama 10 tahun, Dr Burgess tahu betul pasiennya tidak mempunyai riwayat gangguan kejiwaan maupun stres akut sebelum kejadian di tahun 2005 itu.
Pada akhirnya Dr Burgess mempertimbangkan aspek pemicu lain yaitu penggunaan obat-obatan tertentu. Faktor lain yang dipertimbangkan adalah gangguan pada sintesis protein di otak.
Pada orang normal, ingatan baru terbentuk saat protein mRNA yang dihasilkan otak 'mengkonsolidasi' suatu kejadian. Tetapi dari sebuah percobaan dengan tikus terungkap, jika proses ini terhambat, maka ingatan baru itu akan mudah hilang atau tidak 'terkonsolidasi' sepenuhnya.
"Jadi orang-orang seperti William bisa belajar skill baru, tetapi ini tidak akan bertahan lama di otaknya. Keesokan harinya ia harus mulai lagi dari awal," jelas Dr Burgess.
Beruntung istri William begitu sabar dan telaten mendampinginya. Sejak mengalami amnesia tersebut, tiap bangun tidur, sang istri akan mengajaknya ke depan komputer dan memberikan update tentang kondisi keluarga besar mereka, misal jika ada yang menikah atau hewan peliharaan mereka meninggal.
0 Response to "Kisah Pria Yang Hanya Bisa Mengingat 90 Menit"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.